Venezuela Bebaskan 6 Warga AS Setelah Pertemuan Maduro dan Utusan Trump – Apakah Ini Tanda Pengakuan?

Venezuela membebaskan 6 warga AS setelah pertemuan Maduro dan utusan Trump. Apakah ini sinyal pengakuan AS? Trump tegas membantah. Simak selengkapnya!

Februari 2, 2025 - 10:40
 0
Venezuela Bebaskan 6 Warga AS Setelah Pertemuan Maduro dan Utusan Trump – Apakah Ini Tanda Pengakuan?

Caracas, Venezuela  Jakarta IDN PRIDE– Enam warga negara Amerika Serikat (AS) yang sebelumnya ditahan di Venezuela akhirnya dibebaskan oleh pemerintahan Presiden Nicolas Maduro. Pembebasan ini dilakukan setelah pertemuan antara Maduro dan Richard Grenell, utusan khusus dari mantan Presiden Donald Trump.

Pertemuan tersebut, yang berlangsung pada Jumat (31/1/2025), menimbulkan berbagai spekulasi, termasuk apakah ini merupakan sinyal pengakuan AS terhadap pemerintahan Maduro. Namun, Trump dengan tegas membantahnya.

Misi Grenell ke Venezuela: Pembebasan Warga AS dan Deportasi Imigran

Grenell mengumumkan pembebasan keenam pria tersebut melalui media sosial, mengejutkan banyak warga Venezuela yang masih berharap Trump melanjutkan kebijakan "tekanan maksimal" terhadap Maduro. Dalam unggahannya di platform X, Grenell membagikan foto dirinya bersama keenam warga AS di dalam pesawat yang membawa mereka kembali ke tanah air.

"Kami sudah lepas landas dan menuju pulang dengan enam warga negara AS ini," tulis Grenell. "Mereka baru saja berbicara dengan @realDonaldTrump dan mereka tidak bisa berhenti mengucapkan terima kasih padanya."

Gedung Putih menegaskan bahwa perjalanan Grenell ke Venezuela memiliki dua tujuan utama: menekan Maduro agar menerima kembali imigran Venezuela yang dideportasi dari AS serta membebaskan warga AS yang ditahan di negara itu.

Pertemuan dengan Maduro ini terjadi kurang dari sebulan setelah pelantikannya untuk masa jabatan ketiga, meskipun terdapat bukti kuat bahwa ia kalah dalam pemilu tahun lalu. AS, bersama beberapa negara Barat lainnya, menolak mengakui kemenangan Maduro, dengan data oposisi menunjukkan bahwa kandidat mereka, Edmundo Gonzalez, seharusnya menang dengan selisih suara lebih dari dua banding satu.

Stasiun televisi pemerintah Venezuela menyiarkan rekaman pertemuan Grenell dengan Maduro di Istana Miraflores, menegaskan bahwa pertemuan itu terjadi atas permintaan pemerintah AS.

Trump: Ini Bukan Pengakuan Pemerintahan Maduro

Ketika menandatangani perintah eksekutif di Ruang Oval pada Jumat, Trump ditanya oleh wartawan apakah pertemuan Grenell dengan Maduro merupakan pengakuan terhadap kepemimpinannya.

"Tidak. Kami ingin melakukan sesuatu dengan Venezuela. Saya sangat menentang Venezuela dan Maduro," tegas Trump seperti dikutip dari AP, Minggu (2/2). "Mereka tidak memperlakukan kami dengan baik, namun yang lebih penting, mereka memperlakukan rakyat Venezuela dengan sangat buruk."

Trump menambahkan bahwa Grenell "bertemu dengan banyak sekali orang dengan latar belakang berbeda, namun kami tetap mendukung rakyat Venezuela."

Kritik Tajam terhadap Kunjungan Grenell

Meski berhasil mengamankan pembebasan warga AS, perjalanan Grenell ke Venezuela menuai kritik, terutama dari sesama anggota Partai Republik.

Elliott Abrams, mantan utusan khusus AS untuk Venezuela dan Iran di pemerintahan Trump, menyebut pertemuan tersebut sebagai langkah yang keliru.

Ini adalah waktu yang sangat buruk," kata Abrams. "Pertemuan dengan Maduro akan digunakan olehnya untuk melegitimasi kekuasaannya dan menunjukkan bahwa AS mengakuinya sebagai presiden. Jika tujuannya untuk menyampaikan pesan keras tentang masalah migrasi, presiden bisa saja melakukannya sendiri. Tidak perlu mengirim seseorang ke Caracas."

Sementara itu, hasil pilpres Venezuela yang dipenuhi kontroversi telah memicu protes besar-besaran di seluruh negeri, menyebabkan lebih dari 2.200 orang ditangkap selama dan setelah demonstrasi.

Di antara mereka yang ditahan terdapat sekitar 10 warga AS yang dituduh terlibat dalam rencana mengacaukan negara. Namun, baik Gedung Putih maupun pemerintah Venezuela tidak segera mengungkap identitas enam orang yang dibebaskan.

Sebuah kelompok advokasi hak asasi manusia mengonfirmasi bahwa David Estrella, pria berusia 62 tahun yang terakhir terdengar kabarnya pada September, termasuk dalam kelompok yang dipulangkan ke AS. Menteri Dalam Negeri Venezuela, Diosdado Cabello, menuduh Estrella terlibat dalam rencana pembunuhan terhadap Maduro.

Trump Klaim Kesepakatan Baru dengan Venezuela

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengungkapkan bahwa Trump telah memberikan instruksi khusus kepada Grenell untuk mengatur deportasi warga Venezuela, termasuk anggota geng Tren de Aragua, yang saat ini berada di AS. Selain itu, ia juga memastikan bahwa semua warga AS yang ditahan di Venezuela bisa kembali ke negaranya.

Dalam unggahannya di Truth Social pada Sabtu (1/2), Trump menegaskan keberhasilannya dalam mencapai kesepakatan penting dengan Venezuela.

"Dan yang sangat penting untuk dicatat, Venezuela telah setuju untuk menerima kembali ke negara mereka semua imigran ilegal asal Venezuela yang berada di AS, termasuk anggota geng Tren de Aragua," tulis Trump. "Kami sedang dalam proses mengeluarkan jumlah imigran ilegal yang belum pernah terjadi sebelumnya dari semua negara, dan semua negara telah setuju untuk menerima kembali imigran ilegal ini."

Krisis Venezuela dan Gelombang Migrasi yang Tak Terbendung

Sejak 2013, ketika ekonomi Venezuela runtuh di bawah kepemimpinan Maduro, lebih dari 7,7 juta warga telah meninggalkan negara itu, mencari kehidupan yang lebih baik di negara lain. Mayoritas dari mereka menetap di Amerika Latin dan Karibia, namun dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak yang mencoba masuk ke AS.

Menjelang pemilu Venezuela tahun lalu, survei yang dilakukan oleh firma riset lokal Delphos mengungkapkan bahwa sekitar 25% populasi Venezuela mempertimbangkan untuk beremigrasi jika Maduro tetap berkuasa.

Dengan meningkatnya ketidakstabilan politik dan ekonomi, arus migrasi dari Venezuela diperkirakan akan terus berlanjut.

Apa Reaksi Anda?

Menyukai Menyukai 0
Benci Benci 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0