Penghargaan Lifetime Achievement dari Malaysia untuk Christine Hakim
Christine Hakim menerima Lifetime Achievement Award dari Malaysia Golden Global Award di MIFFest 2024. Penghargaan ini mengakui kontribusi monumental Christine dalam industri perfilman Indonesia dan global.

Hamburg, Jerman – Pada Senin, 24 Juni 2024, aktris senior Indonesia, Christine Hakim, mengumumkan bahwa ia baru saja diberi kabar mengenai penghargaan prestisius yang diterimanya. Christine Hakim berhasil meraih Lifetime Achievement Award dari Malaysia Golden Global Award, sebuah penghargaan yang diakui di dunia perfilman. Penghargaan ini diumumkan secara resmi oleh panitia Malaysia International Film Festival (MIFFest) ke-7 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur pada hari yang sama.
Christine Hakim, yang saat ini berada di Eropa, menyampaikan kabar tersebut melalui sebuah pernyataan resmi kepada media. "Saya sekarang sedang di Eropa, tepatnya di Hamburg. Setelah ini, saya akan ke Amsterdam dan kemudian Paris untuk menghadiri pertemuan dengan UNESCO," ujarnya. Sebagai Duta Indonesia untuk UNESCO sejak 2008, Christine menghadiri sejumlah acara dan pertemuan internasional di Eropa.
Penghargaan Lifetime Achievement Award yang diberikan kepada Christine Hakim akan diserahkan pada tanggal 27 Juli 2024, di tengah-tengah rangkaian acara MIFFest yang berlangsung dari tanggal 21 hingga 28 Juli 2024. MIFFest sendiri merupakan salah satu festival film terkemuka di kawasan Asia Tenggara yang rutin dihadiri oleh sineas dan pelaku industri perfilman dari berbagai negara.
Selain Christine, penghargaan serupa juga diberikan kepada Hirokazu Kore-eda, seorang sutradara ternama dari Jepang. Keduanya dianggap memberikan kontribusi besar dalam perkembangan industri film, baik di tingkat regional maupun global. Panitia MIFFest dalam pernyataan resmi menyebutkan, "Penghargaan ini diberikan atas kontribusi luar biasa mereka terhadap perfilman dunia, baik dari segi artistik maupun pengaruh global."
Filmografi Christine Hakim Tampilkan di MIFFest 2024
Sebagai bagian dari penghargaan yang diterimanya, MIFFest 2024 juga menampilkan karya-karya monumental Christine Hakim dalam program khusus bertajuk The Journey of Christine Hakim. Dalam rangkaian program ini, dua film yang pernah dibintangi oleh Christine akan diputar, yaitu Serambi dan Daun di Atas Bantal. Film Serambi, yang disutradarai oleh Garin Nugroho bersama Tonny Trimarsanto, Viva Westi, dan Lianto Luseno, merupakan salah satu karya yang mengangkat isu-isu sosial dan kemanusiaan di Indonesia. Sementara itu, Daun di Atas Bantal, yang disutradarai Garin Nugroho, menjadi salah satu film penting dalam karier panjang Christine Hakim sebagai aktris.
50 Tahun Berkarya dalam Dunia Perfilman
Christine Hakim telah berkecimpung di dunia perfilman selama lebih dari lima dekade. Ia pertama kali tampil di layar lebar pada usia 16 tahun dalam film Cinta Pertama yang disutradarai oleh Teguh Karya. Film tersebut menjadi batu loncatan bagi Christine untuk meraih berbagai penghargaan. Dalam debut aktingnya itu, Christine langsung meraih Piala Citra untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik, yang sekaligus menegaskan posisinya sebagai salah satu aktris paling berbakat di Indonesia.
Sejak saat itu, Christine telah membintangi puluhan film, banyak di antaranya mendapatkan pengakuan internasional. Karier Christine tidak hanya membawanya ke dunia akting, tetapi juga ke ranah produksi dan advokasi dalam dunia perfilman. Ia menjadi salah satu tokoh penting yang mengangkat perfilman Indonesia ke kancah dunia, baik melalui karyanya maupun peran aktifnya dalam berbagai organisasi internasional.
Perjalanan Christine di Dunia Film
Christine Hakim dikenal memiliki gaya akting yang natural dan emosional, sehingga mampu memerankan berbagai karakter dengan mendalam. Sepanjang kariernya, ia sering kali memerankan tokoh perempuan yang kuat, namun rentan, menggambarkan kompleksitas emosi dan tantangan yang dihadapi perempuan dalam masyarakat Indonesia. Salah satu film yang menjadi ikon dalam kariernya adalah Daun di Atas Bantal (1998), yang menggambarkan kehidupan anak-anak jalanan di Yogyakarta. Film ini mendapatkan pujian kritis di berbagai festival film internasional, termasuk Festival Film Cannes.
Selain itu, Christine juga aktif di belakang layar. Ia pernah menjadi produser untuk beberapa film, seperti Pasir Berbisik (2001), yang juga mendapatkan banyak penghargaan. Melalui karya-karyanya, Christine Hakim berperan penting dalam mendorong industri perfilman Indonesia ke panggung internasional.
Kontribusi Christine di Kancah Internasional
Sebagai Duta Indonesia untuk UNESCO sejak 2008, Christine Hakim memiliki peran yang lebih luas di luar dunia perfilman. Dalam perannya tersebut, ia mempromosikan berbagai isu global, seperti pelestarian budaya, pendidikan, dan pengembangan perfilman. Ia juga berperan dalam memperkenalkan budaya Indonesia melalui film, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Christine aktif dalam berbagai forum internasional, baik sebagai pembicara maupun sebagai perwakilan Indonesia. Dalam perannya ini, ia sering kali membawa isu-isu penting terkait pelestarian warisan budaya Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan perfilman dan seni pertunjukan. Dengan pengaruhnya yang besar di tingkat global, Christine berhasil memperkuat citra positif Indonesia di mata dunia internasional.
Penghargaan di Berbagai Festival Film
Sepanjang kariernya, Christine Hakim telah menerima banyak penghargaan, baik di dalam maupun luar negeri. Selain Piala Citra yang ia raih berkali-kali, ia juga pernah mendapatkan penghargaan di berbagai festival film internasional, seperti Festival Film Asia Pasifik dan Festival Film Venesia. Karya-karya Christine tidak hanya diakui dari segi artistik, tetapi juga dianggap memiliki dampak sosial yang besar.
Berkat kontribusi monumental di dunia film, Christine Hakim menjadi salah satu tokoh perfilman yang paling dihormati di Asia Tenggara. Penghargaan Lifetime Achievement Award yang diterimanya dari Malaysia Golden Global Award merupakan pengakuan terbaru atas dedikasinya dalam dunia film. Penghargaan ini melengkapi sederet penghargaan yang telah ia terima selama lebih dari lima dekade berkarya.
Christine juga terus aktif di dunia perfilman hingga saat ini. Selain tampil di berbagai film, ia juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti kampanye pelestarian budaya dan advokasi untuk perfilman Indonesia. Kehadiran Christine di kancah internasional membuatnya menjadi salah satu ikon seni yang tak tergantikan.
Apa Reaksi Anda?






